Yesusdiutus Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Al Qur`an juga menjelaskan bahwa Yesus itu bukan Tuhan tapi hanya seorang utusan Tuhan bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel. Perhatikan ayat Al Qur`an sebagai berikut : "Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil." (Qs Ali Imran 48)
Artinyamenyembah itu hanya kepada Allah saja. Ini membuktikan bahwa iblis saja tahu dan mengerti bahwa Yesus itu bukan Tuhan!. Jika Yesus itu Tuhan, tentu dia akan berkata: Enyahlah iblis , sebab ada tertulis Hanya kepadaku saja engkau menyembah. Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan. Semua umat Islam dimanapun mereka berada, menyembah
Yesusdengan tegas mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa/ Satu (bukan tiga), yaitu Allah Tuhannya Yesus dan Tuhannya alam semesta : • Matius, 4:10 à "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.". • Matius, 23:8 à "Hanya satu Rabimu.". • Markus, 12:29 à "Tuhan Allah kita, Tuhan
Yesusmenghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu
Berdoakepada Allah dengan bertelut, cara ini sesuatu yang umum dan biasa dilakukan oleh umat Tuhan. Ada juga doa berlutut seperti ini di gereja, berdoa pribadi, ibadah keluarga dan merupakan yang umum dilakukan oleh umat Kristen. Nah cara berlutut juga banyak dilakukan Tokoh dalam Alkitab yakni :
Saya banyak membaca tentang keindahan Islam dan mulai menyadari bahwa Yesus tidak pernah menyuruh umatnya untuk menyembah dirinya, tapi Yesus menyerukan umatnya untuk menyembah Tuhan yang Esa. Tapi Allah Maha Besar, pada 16 Oktober 2007 saudara laki-lakinya itu malah ikut masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat. Saat ini, Amira
gEdaTw. Ada anggapan bahwa Tuhan dalam agama Islam adalah konsep Tuhan yang ganas dan suka berperang, berbeda dengan Tuhan dalam agama Kristen dan Yahudi yang penuh kasih dan belas kasihan. Namun, terlepas dari perbedaan nyata dalam cara mereka mempraktikkan agama mereka, orang Yahudi, Kristen, dan Muslim menyembah Tuhan yang sama. Pendiri Islam, Muhammad, melihat dirinya sebagai nabi terakhir dalam garis nabi yang menjangkau kembali melalui Yesus hingga Musa, di luarnya ada Abraham dan sampai ke Nuh. Menurut Al-Quran, Tuhan yang dikenal sebagai Allah mewahyukan kepada Muhammad “Kitab kebenaran [Al-Quran], membenarkan apa yang sebelumnya, dan [sebelum Dia menurunkan Al-Quran] Dia telah menurunkan Taurat Musa dan Injil Yesus… sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan demikian, karena Muhammad mewarisi pemahaman Yahudi dan Kristen tentang Tuhan, maka tidak mengherankan jika Tuhan Muhammad, Yesus dan Musa memiliki karakter yang sama rumit dan ambivalen - perpaduan antara kebajikan dan kasih sayang, dikombinasikan dengan murka dan kemarahan. Jika kita taat pada perintah-perintahnya, dia bisa menjadi manis dan ringan. Tetapi kita tidak ingin berada di sisinya yang salah. Bagi mereka yang berpaling kepada-Nya dalam pertobatan, Tuhan ini di atas segalanya penuh belas kasihan dan pengampunan. Namun, mereka yang gagal menemukan jalan itu atau setelah menemukannya, gagal mengikutinya, akan mengetahui penghakiman dan murka-Nya. Muhammad menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril. Ilustrasi miniatur di atas vellum dari buku Jami’ al-Tawarikh karya Rashid al-Din, yang diterbitkan di Tabriz, Persia, 1307 M. Wikimedia images Bagi orang Yahudi, Tuhan sepenuhnya dinyatakan dalam Taurat lima kitab pertama Perjanjian Lama. Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah baik dan jahat. Dia jauh melampaui kebaikan ketika Dia menyuruh Abraham untuk mempersembahkan putranya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dia adalah Allah pejuang yang membunuh anak sulung Mesir dan menenggelamkan tentara Firaun. Dia menyetujui pembantaian Elia terhadap 450 nabi Dewa Baal Kanaan kuno. Namun, Dia juga adalah Allah yang penuh kasih dan pengasih, yang dalam kata-kata yang terkenal dari Mazmur 23 dalam Kitab Mazmur adalah gembala yang kebaikan dan belas kasihan-Nya menopang para pengikut-Nya sepanjang hari dalam hidup mereka. Dia mengasihi Israel seperti seorang ayah mengasihi anaknya. Hans Meling, Kristus Memberi Berkat-Nya 1478. Wikimedia images Tuhan Yesus dalam keempat Injil dalam Perjanjian Baru memiliki karakter yang sama ambigunya. Di satu sisi, Yesus berbicara tentang Tuhan yang personal, dengan menyebut-Nya sebagai "Bapa” dalam doa yang Dia sampaikan kepada para murid-Nya. Namun, di balik Allah yang penuh kelembutan dan kasih ini, tetap ada Allah yang kejam dan adil. Seperti para nabi dalam Perjanjian Lama, Yesus memberitakan malapetaka dan kesuraman. Dia menawarkan kesempatan terakhir kepada Israel dan Allah tidak akan berbelas kasihan kepada mereka yang tidak mengindahkan pesannya. Allah akan datang untuk menghakimi di akhir sejarah. Semua orang akan dibangkitkan. Beberapa orang yang beruntung akan menerima kebahagiaan kekal, tetapi mayoritas orang jahat akan dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal. Begitu juga dengan Tuhan Muhammad. Pada akhir dunia, Allah akan bertindak sebagai Tuhan yang adil. Semua orang mati akan dibangkitkan untuk menerima penghakiman Allah. Tuhan kemudian akan memberi pahala atau menghukum setiap orang di taman-taman firdaus atau api neraka sesuai dengan perbuatan mereka. Setiap orang akan diberikan catatan perbuatannya - di tangan kanan untuk mereka yang akan diselamatkan, di tangan kiri untuk mereka yang akan dikutuk ke dalam api neraka. Bagi mereka yang diselamatkan, kenikmatan surga telah menanti. Namun, bagi mereka yang mati di jalan Allah, tidak perlu menunggu hari kiamat. Mereka akan langsung masuk surga. Kunci keselamatan yang paling utama adalah penyerahan diri “Islam” dalam bahasa Arab kepada Allah, ketaatan kepada perintah-perintah-Nya sebagaimana diwahyukan dalam Al-Quran dan kesetiaan kepada rasul-Nya, Muhammad. Seperti Tuhan Musa, Allah adalah pembuat hukum. Al-Quran memberikan panduan yang sering kali bervariasi kepada komunitas yang beriman dalam hal pernikahan dan hukum keluarga, wanita, warisan, makanan dan minuman, ibadah dan kesucian, peperangan, hukuman untuk perzinahan dan tuduhan palsu atas perzinahan, alkohol, dan pencurian. Singkatnya, ini menjadi dasar dari apa yang kemudian banyak diuraikan dalam hukum syariah. Umat Muslim, Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama. Namun, terlepas dari hal ini, semua percaya bahwa agama mereka mengandung wahyu yang lengkap dan terakhir dari Tuhan yang sama. Di sinilah asal mula persatuan mereka. Di sinilah juga terletak penyebab perpecahan mereka. Keyakinan akan kebenaran dari satu agama dan kepalsuan dari agama yang lain membawa konflik yang tak terelakkan antara yang percaya dan yang tidak percaya, yang terpilih dan yang ditolak, yang diselamatkan dan yang terkutuk. Di sinilah letak benih-benih intoleransi dan kekerasan. Jadi Tuhan Muhammad, seperti Tuhan Yesus dan Musa, memecah belah sebagaimana ia menyatukan, yang menjadi penyebab perselisihan di antara dan di dalam agama-agama ini. Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
Pertanyaan Jawaban Apakah itu menyembah? Menyembah berarti "memberi hormat, penghargaan, pemujaan, pujian, atau kemuliaan kepada sosok yang lebih tinggi derajatnya." Allah menuntut disembah karena Ia dan hanya padaNya yang layak disembah. Ia adalah satu-satunya sosok yang layak disembah. Ia meminta supaya kita mengakui keagunganNya, kekuatanNya dan kemuliaanNya. Wahyu 411 menyatakan, "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Allah menciptakan kita, dan Ia adalah Allah yang posisiNya tidak dapat direbut. "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku" Keluaran 203-5. Kita harus mengerti bahwa kecemburuan Allah bukanlah iri-hati yang berdosa yang kita alami, yang berlandaskan kesombongan. Kecemburuan Allah adalah kecemburuan yang kudus dan benar, yang tidak memperbolehkan kemuliaan yang seharusnya Ia terima diberikan pada yang lain. Allah mengharapkan supaya kita menyembah Dia sebagai ungkapan hormat dan terima kasih padaNya. Akan tetapi Allah menginginkan jauh lebih banyak dari itu. Allah juga berharap bahwa kita taat padaNya. Ia tidak hanya menginginkan kasih kita; Ia juga meminta kita bersikap adil satu sama lain, menunjukkan kasih dan belas kasih kepada orang lain. Dengan cara ini, kita mempersembahkan diri kita kepadaNya sebagai korban yang hidup, kudus dan menyenangkan bagiNya. Hal ini memuliakan Allah dan adalah "ibadah kita yang sejati" Roma 121. Ketika kita menyembah Dia dengan hati yang taat beserta roh yang terbuka dan bertobat, Allah dipermuliakan, orang Kristen disempurnakan, gereja dikuatkan dan orang yang hilang di-injili. Ini merupakan bagian-bagian dari ibadah yang sejati. Allah juga berkehendak supaya kita menyembah Dia karena nasib kekekalan kita bergantung pada penyembahan satu-satunya Allah yang benar dan hidup. Filipi 33 menggambarkan gereja yang sejati, satu tubuh orang percaya di dalam Yesus Kristus yang ditakdirkan abadi di dalam surga. "Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah." Dengan kata lain, gereja secara khusus indentik dengan umat Allah, tetapi tidak melalui penyunatan jasmani. Gereja terdiri dari mereka yang menyembah Allah, dalam roh bersuka cita dalam Kristus, dan tidak mempercayakan keselamatan sebagai perbuatan masing-masing secara pribadi. Mereka yang tidak menyembah Allah yang benar dan hidup bukanlah milikNya, dan takdir kekekalan mereka berada dalam neraka. Akan tetapi penyembah sejati dapat dikenal dalam penyembahan mereka akan Allah, dan rumah abadi mereka adalah dengan Allah yang mereka sembah dan puja. Allah menuntut, mencari, dan meminta sembah kita karena Ia layak, karena khodrat seorang Kristen ada pada penyembahanNya, dan karena kehidupan kekal kita juga bergantung pada hal ini. Ini merupakan tema dari sejarah penyelamatan menyembah Allah yang benar, Allah yang hidup, dan Yang mulia. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Kenapa Allah menuntut, mencari, atau meminta kita untuk menyembahNya?
Pertanyaan Jawaban Menyembah berarti "penghormatan yang diberikan kepada sosok illahi." Jika Yesus disembah dan menerima penyembahan, maka Ia sedang menegaskan keillahianNya. Ini penting karena adapun orang yang menolak keillahian Kristus, mengesampingkanNya kepada posisi yang bukan illahi. Ya, Yesus menerima disembah. Sebagai Pribadi kedua dari Tritunggal, pada waktu itu maupun sekarang tetap disembah. Dari permulaan kehidupan Yesus, kita mengamati berbagai contoh dimana Ia disembah. Begitu para orang Majus melihat Kristus yang masih kanak-kanak, "lalu sujud menyembah Dia" Matius 211. Alkitab merekam respon masyarakat ketika Yesus pertama masuk ke Yerusalem "Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya 'Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!'" Matius 219; Yohanes 1213. Kata Hosana berarti semua pujian, kehormatan, kemuliaan, dan berkat bagi sosok yang diberi selamat itu. Kata yang digunakan masyarakat dalam menyambut Yesus tentunya merupakan bentuk penyembahan. Setelah Yesus mengagetkan para rasul dengan berjalan di atas air menghampiri mereka, "orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah'" Matius 1433. Adapun contoh lain dari Yesus yang menerima sembahan adalah setelah kebangkitanNya. Beberapa wanita Markus 161-11; Lukas 241-12 yang hendak meminyaki dan mempersiapkan rempah-rempah untuk proses penguburan menjumpaiNya. Ketika mereka menyadari bahwa Yesus bangkit, mereka "mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya" Matius 289. Ada peristiwa dimana Tomas, yang tidak percaya Yesus bangkit dari kematian meskipun sudah mendengar kesaksian para murid lainnya. Adalah sekitar seminggu setelah kebangkitan, dan Tomas masih meragukan hal itu. Yesus, mengetahui bahwa Tomas ragu, datang padanya dan menunjukkan bekas luka paku di tanganNya maupun luka di samping tubuhNya. Dengan cara apakah Tomas merespon? "Tomas menjawab Dia 'Ya Tuhanku dan Allahku!'" Yohanes 2028. Di dalam semua peristiwa ini tidak ada kasus dimana Yesus menyuruh mereka berhenti menyembah DiriNya ataupun melarangnya. Sedangkan jika manusia biasa, ataupun malaikat disembah secara salah, mereka akan melarang dan menghentikan praktik itu karena tidak diperbolehkan Kisah 1025-26; Wahyu 199-10. Kita tetap lanjut menyembah Yesus di jaman ini dengan cara menyerahkan diri kita kepadaNya sebagai kurban yang hidup - mempersembahkan diri kita kepada Allah, melalui iman pada Yesus Kristus, supaya Ia dapat mengatur kita sesuai kehendakNya Roma 121-2. Yesus berkata, "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" Yohanes 424. Kita menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran melalui ketaatan menjalankan perintahNya. Penyembahan bukan saja membungkuk dengan hormat kepada Yesus, menaruh daun palem di kakiNya, ataupun menyanyi dan menyorakkan kasih kita akan Dia. Penyembahan pada intinya adalah cara kita meresponi kasih Allah dengan cara mengesampingkan daya-upaya pribadi kita, sambil Ia menyempurnakan karya yang telah Ia mulai pertama dalam diri kita sehingga mencapai kesempurnaan dan kehendakNya. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Alkitab mengatakan Yesus disembah?
Buku 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Silsilah Yesus Kristus Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… Matius 1 1 …… dst. Sebenarnya silsilah Yesus Nabi Isa as hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus Nabi Isa lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus Isa bin Maryam, bukannya Isa Yesus bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan ! Yang namanya Tuhan Allah, mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai berikut Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan ! Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !! Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Qs. 57 Al Hadiid 3 Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus Nabi Isa berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir dengan kematiannya. 1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan ! 2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !! 2. Kelahiran Yesus Kristus “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Matius 1 21. Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel. Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan. Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjadi penyelamat umatnya Bani Israel berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Al Qur’an juga menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۟ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمً۬ا زَڪِيًّ۬ا “Jibril berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” Qs 19 Maryam 19. 3. Yesus Pemimpin Umat Israel “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.” Matius 26. Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel. Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan. Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha. 4. Yesus dibaptis oleh Yohanes “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya.” Matius 313. Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu “pembabtisan”, yang kalau dalah Islam “Bersyahadat”. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis. Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan. Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan. 5. Yesus dikasihi oleh Tuhan. “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah AKu berkenan.” Matius 317. Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu? Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan. esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” Matius 41. Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan. Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan. Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan. 7. Yesus berpuasa dan merasa lapar “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” Matius 42. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapara adalah sifat manusia. Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan. Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan. 8. Iblis membawa Yesus “Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.” Matius 45 Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah. Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan. 9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan. 10. Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. “Maka berkatalah Yesus kepadanya ”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. Matius 410. Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu sajalah engkau berbakti!” Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan! Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur’an surat Az Zuhruf 63-64 وَوَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ٦٣ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ ٦٤ Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” QS Az Zuhruf 63-64 Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan!. Lanjut Baca 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Bagian-2 Sumber 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan, Insan Ls Mokoginta
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini bertujuan penuh mencari titik temu nubuat Yesus Isa sebagai paradigma keyakinan diantara Islam dan Kriten, bukan stigma. Tetapi standar yang dipakai adalah kesatuan persepsi bahwa Al-Quran, Taurat, Zabur dan Al-Kitab Injil adalah kitab Umat Islam jua. Sebab keempat kitab itu termasuk syarat rukun Iman seorang Muslim, bila tidak memenuhi syarat dengan tidak mengakui keempat kitab tersebut, belum bisa disebut muslim. Sedangkan Nabi Isa Yesus dimata Islam adalah salah satu nabi dan Rasul untuk manusia tertentu Bani Israil dengan nubuat Al-Quran dan Alkitab. Tidak diingkari oleh Quran, bawa Yesus adalah seorang Nabi, demikian pula Al-Kitab menjelaskan yang sama. Katakanlah "Hai Ahli Kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah". Surah 3 Ali Imran ayat 64. "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu". Yahanes pasal 17 ayat 3. Pada hakikatnya, ada kesamaan risalah dakwah dalam missi Yesus dan Missi Muhammad SAW, karena keduanya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dilantik Allah sebagai nabi pembawa cahaya petunjuk untuk umat-umat-nya. Kesamaan missinya adalah ajaran Tawhid, tidak mengajarkan paganisme atau paham syirik, menempatkan Allah pada posisi yang sama dengan manusia. Tentunya baik Yesus atau Muhammad saw., berada pada tingkatan manusia khusus, manusia terpelihara dari segala kesalahan fatal, mereka mendapat perlindungan khususMa’shum, yang tidak memungkinkan Yesus atau Muhammad SAW berbuat keteledoran dalam pemaparan Wahyu Tuhan. Ajakan kepada Tawhid sejak awal periode kenabian menjadi ciri khusus pula, dan tidak terkesan ada seorang nabi mulanya adalah paganis kemudian menjadi nabi, mereka sangat terpelihara sejak lahirnya hingga menjadi nabi. Jelasnya sifat sifat kenabian mencerminkan suatu kehambaan hakiki di mata Tuhan Allah. Keberadaan Yesus Menurut Al-Quran Dan Al-Kitab hanyalah seorang hamba dan Rasul Allah, hidupnya di habiskan untuk mengabdi sepenuhnya menyampaikan risalah dakwah.Maryam 30 & az-Zukhruf 59 = Mat 1217-19 – Kis 430 – Luk 418 Yesus beragama Islam/Salowm/damai yaitu menyembah Allah dan patuh menjalankan hukum Allah dengan murni Ali Imron 52 = Mat 517-20. Yesus mengajarkan hari kiyamat az-Zukhruf 61 = Mark 1324-32. Yesus menyuruh umatnya bertakwa kepada Allah yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya az-Zukhruf 63 = UL 1232 – Mat 517-20 – Wah 2218. Yesus menyuruh umatnya untuk menyembah Allah az-Zukhruf 64 – Ali Imron 51 – Al-Maidah 117 – Maryam 36 = Mat 410 & 1917 – Mark 1018 – Luk 111. Yesus menjadi saksi di hari kiamat tentang pengikutnya yang setia yaitu yang menyembah Allah dan menjalankan kemurnian Taurat dan Injil An-Nisa 159 = Mat 721-23. Yesus diutus untuk bani Israel Ali Imron 49 & Al-Maidah 75 = Mat 1056 & 1524-26. Yesus membenarkan dan menghormati Taurat Al-Maidah 46 = Mat 517-20 & Luk 1820. Yesus sholat menyembah Allah, zakat dan berbakti kepada ibunya Maryam 31-32 = Mat 2636 – Luk 1213-21 & 1820-23. Pengikut Yesus adalah murid Yesus Hawariyyun yang setia dengan kemurnian Injil, yaitu hanya menyembah Allah dan mengakui bahwa Yesus hanyalah Rasul Allah dan merekalah yang masuk sorga. Ali Imron 52-53 & Al-Maidah 47 = Mat 517-20 & Luk 1820. Risalah Islam Dan Yesus Isa as Dalam Al-Quran. Allah berfirman “Dan mereka Kristiani berkata Tuhan mempunyai anak. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat keji, hampir-hampir langit pecah karena ucapan mereka itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka Kristiani menghujat Allah dengan mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.” Al-Qur’an Maryam 88-92. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Allah itu Maha Satu, Allah itu tempat bergantung, Dia tidak beranak dan tidak pula di per-anakkan. Dan Dia tidak menyerupai sesuatu apapun dari ciptaan-Nya.” Al-Qur’an Al-Ikhlas 1-4. Allah berfirman “Dan janganlah kamu mengatakan Tuhan itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. karena itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Satu.” Al-Qur’an An-Nisa 171. Allah berfirman “Dialah Allah yang tiada tuhan/allah lain yang berhak disembah selain Dia, Raja Yang Maha suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka Kristiani persekutukan.” Al-Qur’an Al-Hasyr 23. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Hai Yahudi dan Kristiani, marilah berpegang pada suatu kalimat Al-Qur’an yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kami sembah kecuali Allah, dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun yang ada di langit dan di bumi, dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Al-Qur’an Ali Imron 64.Risalah Yesus Dalam Injil al-kitab."Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu". Yahones pasal 17 ayat 3. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama tunggal, dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah Utusan/Rasul. "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi". Perjanjian Lama Ulangan pasal 4 ayat 35. Sebagi Yesus menyempurnakan kitab Taurat perjanjian lama . Dan ajaran perjanjian lama adalah ajaran Tawhid untuk bangsa Israil. "Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku. Yahones pasal 5 ayat 30. Dalam hal ini yesus hanya mengikuti perintah Allah, bukan kehendak-nya dalam perjanjian Baru Yesus Bersabda "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa". Markus, pasal 12 ayat 29. Ini menunjukkan Tawhid Tuhan Tunggal adalah ajaran Yesus berdasarkan wahyu Allah Subhana Wata’ala. Tentang Yesus Anak Allah Bibel menyebut Anak Allah terhadap Yesus berulang ulang, semuanya memberitakan tentang Yesus Anak Allah. Matius Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17. Johanes Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes. Rum Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32. Galitiah Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6. Lukas Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41. Ibrani Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17. Korintus Pasal 1 ayat 9. Tetapi Pengertian anak, menurut Profesor Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azharnya menyiratkan bahwa yesus adalah hamba Allah yang berada dalam kasih sayang Allah, seperti itu juga, kata Anak Allah itu ditujukan pada 1. Daud anak Allah yang sulung Mazmur, pasal 89 ayat 27 2. Yakub Israil adalah anak Allah yang Sulung Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23 3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung Yeremia pasal 31 ayat 9. Ini semua anak Allah yang berarti mereka dalam kasih saying Allah. Bahkan lebih dari itu siapapun Bisa menjadi Anak Allah sebagaimana tersebut dalam Matius pasal 5 ayat 9 "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah". Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak. Tentunya yang perlu dirumuskan pengertian Anak Allah dalam Al-KItab apakah harus berarti anak allah yang sebenarnya, atau hanya sebutan untuk kalangan hamba hamba Allah yang dimulyakan-NYa Kesimpulan . Sekali lagi tulisan ini bertujuan mencari titik temu antara Islam Dan Kristen tentang ketuhanan Yesus, sehingga pada akhirnya kelak, akan dicapai suatu kesimpulan atau tali simpul yang terputus antara Umat Islam dan Kristen. Betapapu sulitnya jalan yang harus dilalui, demi kepentingan Bangsa dan Negara, perlu ada keinginan serius antara geraja dan Masjid menyatukan persepsi tentang Tuhan yang sebenarnya. Tanpa kemasygulan dan kedengkian, tetapi keselarasan membela kepentingan bersama. Terlebih di mata umat Islam Yesus adalah Nabi Umat Islam juga. Jadi masih ada keterkaitan sejarah dan keyakinan antara Islam dan Yesus. Sehingga umat Islam tidak dikatakan sempuna Islamnya sebelum menyatakan Yesus sebagai Hamba Allah dan Rasul-NYa. Lihat Filsafat Selengkapnya
yesus menyuruh menyembah allah